Kaitlyn terlahir dengan perutnya membesar seperti kembung, Dr. Boris yg menangani Kaitlyn langsung mengobservasi, dan ternyata selama 24 jam Kaitlyn tidak pup, dan untuk mengobservasi selanjutnya Dr. Boris menganjurkan untuk pindah RS, dimana beliau merujuk ke RS. Medistra atau Harapan Kita, karena di RS Family tidak ada alat2 yang mendukung. Setelah dicek di Harapan Kita tidak ada kamar untuk bayi, karena sudah penuh disana, dan diputuskan untuk membawa Kaitlyn ke RS. Medistra, Jl. Gatot Subroto, Kuningan. Tgl 21 Nov, jam 12 siang Kaitlyn dibawa ke Rs. Medistra, dan sampai disana langsung diobservasi oleh dokter anak Erick Gultom dan dokter bedah anak Iskandar. Dr. Iskandar menduga Kaitlyn tidak bisa pup karena terputusnya saluran dari usus ke anus (Atresia), sebab dari anus tidak ada tanda tanda pupnya sama sekali. Dikarenakan kondisi Kaitlyn yang masih sehat dokter memutuskan untuk melakukan operasi malam itu juga. Jam 21.00 Kaitlyn di bawa ke ruang OK, dan selesai pukul 00.30, Dr. iskandar sudah melakukan penyambungann usus ke anus dan membuat colostomi sementara lewat kulit perut (membuat saluran sementara melalui perut, dimana ada sebagian usus yg dikeluarkan melalui kulit). Setelah operasi Kaitlyn masuk ke ruang NICU dan tanggal 22 pagi Kaitlyn sudah bisa dipindahkan ke ruangan level 2. Sambil menunggu usus halus Kaitlyn bekerja untuk menyerap makanan maka Kaitlyn harus diinfus cairan, protein, lemak untuk menunjang nutrisinya. Untuk infusan itu maka dipasang long line, dimana infusan melalui ketiak dan di masukkan selang sepanjang 7 cm. Pada umumnya infusan long line bisa bertahan sampai 1 bulan, tapi tidak pada Kaitlyn, infusan itu hanya bertahan 2 minggu lalu rembes, kemudian dipasang long line lagi di ketiak sebelah kiri. Untuk menginfus Kaitlyn susah sekali karena vena venanya Kaitlyn hampir tidak terlihat karena halus sekali, setiap diinfusnya hanya bertahan 2 sampai 3 jam lalu bengkak.
Tanggal 22 Desember Kaitlyn sudah bisa pup dari anus, dan banyak sekali, merupakan suatu anugerah luar biasa yang Tuhan berikan ketika mengetahui Kaitlyn sudah bisa pup dan merupakan pertanda baik karena usus halusnya sudah bisa menyerap. Diluar perkiraan, tgl 23 Kaitlyn muntah dan tidak mau minum susu dan banyak slem (reak) di tenggorokkan Kaitlyn, setelah di cek ke lab ternyata HB Kaitlyn turun dan harus di transfusi darah, tgl 24 Kaitlyn di transfusi, tetapi tidak membuat Kaitlyn lebih baik. Dokter Iskandar rencananya akan mengijinkan Kaitlyn pulang 3 hari dari tanggal 22, menunggu Kaitlyn pintar minum ASInya, dan bisa copot infusnya. Tanggal 25 Desember infusnya di copot, tapi berat badan Kaitlyn langsung drop, dan dehidrasi, karena cairan yang keluar dari colostomi lebih banyak daripada ASI yang diminum dan terpaksa harus diinfus lagi. Tanggal 26 Desember Kaitlyn dipasang infus kembali, dikarenakan untuk pemasangan Long Line biasanya dilakukan oleh Dr. Boris yang pada waktu itu sedang keluar negri, jadi terpaksa Dr. Iskandar yg turun tanggan langsung untuk memasang infus. Tapi karena ketiak sebelah kiri dan kanan sudah pernah dipasang long line, jadi tdk bisa dipasang lagi. Kemudian Dokter mencari dibagian yg lain juga tidak bisa, dan diharuskan dokter anastesi yang melakukannya, tetapi di Rs. Medistra dokter anastesi tidak ada yang berani untuk memasang infusan dari leher pada bayi, karena mereka belum pernah melakukannya, terpaksa dokter iskandar memanggil dokter anastesi dari luar yaitu dokter Ade. Dikarenakan Kaitlyn sudah dehidrasi maka pemasangan infus pada leher dilakukan tengah malam itu juga oleh dokter Ade. Tanggal 28 bertemu kembali dengan dokter2 yang menangani Kaitlyn untuk memutuskan langkah selanjutkan dalam penyembuhan Kaitlyn. Dan hari itu dokter memutuskan untuk merevisi operasi usus Kaitlyn dengan memperbesar saluran untuk bagian usus yg ke bawah untuk diharapkan lebih banyak makanan yg turun kebawah agar bisa diserap daripada ke colostomi. Karena terbentur biaya dokter Iskandar menganjurkan untuk memindahkan Kaitlyn ke RSCM, tetapi setelah diskusi, diputuskan untuk tetap dioperasi di Rs. Medistra.
Tanggal 29 jam 16.00 Kaitlyn masuk ruang OK. Operasi berjalan berjam2, dan pada pukul 00.00 dokter bedah (Iskandar) beliau memberitahukan bahwa operasi sudah selesai, tapi semua jauh dari yang diharapkan, ternyata usus halus Kailtyn menempel satu sama lain dan dokter harus membukanya satu per satu dan perlahan2 dan dalam proses pemisahan ususnya terjadi pendarahan, dan usus Kaitlyn mengembung karena masuk udara, karena itu perutnya tidak bisa ditutup kembali dan hanya kulit luarnya saja yang di jahit. Tgl 30 itu Kaitlyn kritis sekali, Kaitlyn koma selama 3 hari, gula darahnya drop, nafasnya sempat terhenti kemudian dipasang ventilator untuk membantu pernafasannya, selang dimana2. Kami sekeluarga sudah pasrah, karena dokter menyuruh kami untuk mempersiapkan yang terburuk.
Tapi karena Kuasa Tuhan Kaitlyn berangsur2 membaik dari hari kehari, sampai gula darahnya stabil, pernafasannya pun stabil sehingga tidak memerlukan ventilator lagi. Tapi infeksinya belum sembuh total, HB turun, trombosit turun, jadi tetap ada transfusi. Karena Kaitlyn kondisinya mulai stabil tanggal 15 Januari Kaitlyn pindah ke kamar level 2, dan karena kulit perutnya saja yg dijahit, tidak dengan otot2 perutnya, menyebabkan cairan dari dalam perut merembes dan membuat kulit Kaitlyn infeksi dan jahitan pada kulitnya terbuka semua, sehingga lukanya terbuka, untuk itu diperlukan perawatan dari suster luka khusus yang merawat sampai tumbuh kembali jaringan2 baru untuk menutup perut Kaitlyn. Sampai sekarang Kaitlyn masih dirawat di ruang level 2 lt. 5 di Rs. Medistra, dan terus menjalani pengobatan untuk infeksi kulitnya, dan sampai ususnya bisa bekerja dan di harapkan cairan ASI bisa diserap Kaitlyn sehingga Kaitlyn berat badannya naik dan tidak memerlukan infus lagi.
Setelah membaca kisah diatas.. :
1. Apa yang akan kita lakukan di dalam kehidupan kita dengan anak..?
2. Apa yang bisa kita lakukan untuk Kaitlyn.. ? berdoa, berdiam diri, atau .. ?
Semoga kisah ini bisa membuat kita lebih menghargai anak dan anugerah dari Tuhan.
KAITLYN LETISHA WIJAYA (perempuan) terlahir pada tgl 19 november 2010 hari jumat di Rs. Family yang sampai sekarang masih berada di Rumah Sakit.
Ada apa Tuhan… ? Apa yang sedang Engkau rencanakan di dalam kehidupannya…. ?
Sanggupkan kami melaluinya
Seringkali kita sebagai orangtua tidak sabar terhadap anak, tapi bagaimana halnya dengan kehidupan yang terjadi pada kedua orangtua “Kaitlyn Letisha Wijaya”, terus berjuang dan bertahan didalam keputusasaan dan keterbatasan serta mengharapkan yang terbaik agar Kaitlyn bisa segera sembuh dan pulang kerumah.
Berikut adalah kisah hidup Kaitlyn Letisha Wijaya dimana “BAB” menjadi anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada kedua orangtuanya.
Tanggal 22 Desember Kaitlyn sudah bisa pup dari anus, dan banyak sekali, merupakan suatu anugerah luar biasa yang Tuhan berikan ketika mengetahui Kaitlyn sudah bisa pup dan merupakan pertanda baik karena usus halusnya sudah bisa menyerap. Diluar perkiraan, tgl 23 Kaitlyn muntah dan tidak mau minum susu dan banyak slem (reak) di tenggorokkan Kaitlyn, setelah di cek ke lab ternyata HB Kaitlyn turun dan harus di transfusi darah, tgl 24 Kaitlyn di transfusi, tetapi tidak membuat Kaitlyn lebih baik. Dokter Iskandar rencananya akan mengijinkan Kaitlyn pulang 3 hari dari tanggal 22, menunggu Kaitlyn pintar minum ASInya, dan bisa copot infusnya. Tanggal 25 Desember infusnya di copot, tapi berat badan Kaitlyn langsung drop, dan dehidrasi, karena cairan yang keluar dari colostomi lebih banyak daripada ASI yang diminum dan terpaksa harus diinfus lagi. Tanggal 26 Desember Kaitlyn dipasang infus kembali, dikarenakan untuk pemasangan Long Line biasanya dilakukan oleh Dr. Boris yang pada waktu itu sedang keluar negri, jadi terpaksa Dr. Iskandar yg turun tanggan langsung untuk memasang infus. Tapi karena ketiak sebelah kiri dan kanan sudah pernah dipasang long line, jadi tdk bisa dipasang lagi. Kemudian Dokter mencari dibagian yg lain juga tidak bisa, dan diharuskan dokter anastesi yang melakukannya, tetapi di Rs. Medistra dokter anastesi tidak ada yang berani untuk memasang infusan dari leher pada bayi, karena mereka belum pernah melakukannya, terpaksa dokter iskandar memanggil dokter anastesi dari luar yaitu dokter Ade. Dikarenakan Kaitlyn sudah dehidrasi maka pemasangan infus pada leher dilakukan tengah malam itu juga oleh dokter Ade. Tanggal 28 bertemu kembali dengan dokter2 yang menangani Kaitlyn untuk memutuskan langkah selanjutkan dalam penyembuhan Kaitlyn. Dan hari itu dokter memutuskan untuk merevisi operasi usus Kaitlyn dengan memperbesar saluran untuk bagian usus yg ke bawah untuk diharapkan lebih banyak makanan yg turun kebawah agar bisa diserap daripada ke colostomi. Karena terbentur biaya dokter Iskandar menganjurkan untuk memindahkan Kaitlyn ke RSCM, tetapi setelah diskusi, diputuskan untuk tetap dioperasi di Rs. Medistra.
Tanggal 29 jam 16.00 Kaitlyn masuk ruang OK. Operasi berjalan berjam2, dan pada pukul 00.00 dokter bedah (Iskandar) beliau memberitahukan bahwa operasi sudah selesai, tapi semua jauh dari yang diharapkan, ternyata usus halus Kailtyn menempel satu sama lain dan dokter harus membukanya satu per satu dan perlahan2 dan dalam proses pemisahan ususnya terjadi pendarahan, dan usus Kaitlyn mengembung karena masuk udara, karena itu perutnya tidak bisa ditutup kembali dan hanya kulit luarnya saja yang di jahit. Tgl 30 itu Kaitlyn kritis sekali, Kaitlyn koma selama 3 hari, gula darahnya drop, nafasnya sempat terhenti kemudian dipasang ventilator untuk membantu pernafasannya, selang dimana2. Kami sekeluarga sudah pasrah, karena dokter menyuruh kami untuk mempersiapkan yang terburuk.
Tapi karena Kuasa Tuhan Kaitlyn berangsur2 membaik dari hari kehari, sampai gula darahnya stabil, pernafasannya pun stabil sehingga tidak memerlukan ventilator lagi. Tapi infeksinya belum sembuh total, HB turun, trombosit turun, jadi tetap ada transfusi. Karena Kaitlyn kondisinya mulai stabil tanggal 15 Januari Kaitlyn pindah ke kamar level 2, dan karena kulit perutnya saja yg dijahit, tidak dengan otot2 perutnya, menyebabkan cairan dari dalam perut merembes dan membuat kulit Kaitlyn infeksi dan jahitan pada kulitnya terbuka semua, sehingga lukanya terbuka, untuk itu diperlukan perawatan dari suster luka khusus yang merawat sampai tumbuh kembali jaringan2 baru untuk menutup perut Kaitlyn. Sampai sekarang Kaitlyn masih dirawat di ruang level 2 lt. 5 di Rs. Medistra, dan terus menjalani pengobatan untuk infeksi kulitnya, dan sampai ususnya bisa bekerja dan di harapkan cairan ASI bisa diserap Kaitlyn sehingga Kaitlyn berat badannya naik dan tidak memerlukan infus lagi.
Setelah membaca kisah diatas.. :
1. Apa yang akan kita lakukan di dalam kehidupan kita dengan anak..?
2. Apa yang bisa kita lakukan untuk Kaitlyn.. ? berdoa, berdiam diri, atau .. ?
Semoga kisah ini bisa membuat kita lebih menghargai anak dan anugerah dari Tuhan.
KAITLYN LETISHA WIJAYA (perempuan) terlahir pada tgl 19 november 2010 hari jumat di Rs. Family yang sampai sekarang masih berada di Rumah Sakit.
Ada apa Tuhan… ? Apa yang sedang Engkau rencanakan di dalam kehidupannya…. ?
Sanggupkan kami melaluinya
Seringkali kita sebagai orangtua tidak sabar terhadap anak, tapi bagaimana halnya dengan kehidupan yang terjadi pada kedua orangtua “Kaitlyn Letisha Wijaya”, terus berjuang dan bertahan didalam keputusasaan dan keterbatasan serta mengharapkan yang terbaik agar Kaitlyn bisa segera sembuh dan pulang kerumah.
Berikut adalah kisah hidup Kaitlyn Letisha Wijaya dimana “BAB” menjadi anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada kedua orangtuanya.