Gin itu orang kedua di armada bajak laut Don Krieg. Gin sangat kuat dengan kedua bilah senjata tonfanya. Gin bahkan bisa menghancurkan armor Pearl (anak buah Don Krieg yang lain) dalam sekali pukul. Gin sangat setia pada Kapten-nya Don-Krieg. Entah bagaimanapun sosok kaptennya itu. Apapaun kehendak kaptennya akan dia turuti. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Sanji, orang yang menyelamatkannya dari kelaparan. Perintah untuk membunuh Sanjil dan mengambil alih kapal restauran terapung Barratie adalah satu-satunya yang tidak bisa Gin turuti. Namun bukan berarti ia tak lagi patuh pada Kapten-nya. Bahkan sampai akhirnya ia disuruh untuk membuang nyawa dengan menghirup gas beracun karena dianggap melawan perintah Kapten.
Membaca One Piece di episode-episode awal memang selalu banjir air mata. Bukan air mata termehek-mehek, namun air mata haru. Semangat, cita-cita, kesetiaan, dan romantika pria yang lain. Awal membaca saga tentang bajak laut topi jerami melawan bajak laut Don Krieg ini kalau tidak salah ketika awal kuliah. Dulu aku tidak mengerti sikap seperti Gin ini. Aneh saja rasanya, bodoh dan tak masuk akal. Setelah beberapa tahun, sekarang aku baru mengerti. Lama juga ya.