Kamis, 23 Desember 2010

MENGGUGAT JENIS KELAMIN TUHAN

Diposting oleh re di 01.09
ATTENTION :
Semua entry di kategori "DEBAT AGAMA" adalah murni 100% copas dari blog nya Erianto anas, tanpa saya minta ijin dulu dari yang punya. Minta ijinnya belakangan ajah, soalnya dah ngebet pengen posting hehehe...copas ini utuh tanpa ada pengurangan dan penambahan, dan juga skalian sama komen-komennya. 
Yah, singkat kata,,siapain es batu buat ngompres kepala dan silahkan baca.


Pernahkah anda berpikir apa jenis kelamin Tuhan? Laki-laki atau perempuan? Maaf anda jangan marah dulu. Saya tidak bermaksud menghina Islam. Kebetulan otak saya sedang berputar. Sedang berpikir mengalir apa adanya. Apakah saya salah? Terserah.

Mari kita perhatikan beberapa ayat Alquran berikut:
  • Kawinilah wanita yang kamu senangi dua, tiga atau empat (QS.4:3)
  • mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli. (QS. 52:20)
  • Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan. (QS. 52:24)
  • Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, .. (QS. 37:48)
  • …. demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. (QS. 44:54)
  • Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. (QS. 55:56)
  • dan gadis-gadis remaja yang sebaya (QS. 78:33)
  • Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, .. (QS. 56:22)
  • Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. (QS. 56:35)
  • … dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, .. (QS. 56:36)

Nah itulah beberapa ayat Alquran yang saya kutip.

Sejauh ini, saya belum menemukan ada ayat Alquran tentang pangeran sebagai imbangan dari sosok ideal idaman perempuan. Sejauh ini saya tidak menemukan ayat yang menggambarkan tentang surga yang menggiurkan bagi perempuan sehubungan dengan gender. Sehubungan dengan seksualitas untuk perempuan.

Apalagi bila dikaitkan dengan berbagai aturan hukum dan tata cara pelakasanaan ritual ibadah yang juga berpihak pada laki-laki dari sisi kehormatan dan kekuasaan. Misalnya menghormati seorang suami lebih utama dari pada menghormati orang tuanya sendiri bagi seorang isteri. Laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan.

Perempuan tidak boleh menjadi imam dalam sholat. Perempuan harus berada di belakang barisan (saf) laki-laki dalam sholat. Untuk menjadi saksi nilai laki-laki 1 banding 2 dengan perempuan. Jika mengganti saksi seorang laki-laki dengan perempuan maka jumlah perempuannya harus menjadi 2 orang. Jika hendak mengadakan ritual aqiqah atas kelahiran anak laki-laki harus disembelih dua ekor kambing. Tapi sebaliknya jika terhadap anak perempuan cukup menyembelih 1 ekor saja. Dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya yang tidak mungkin saya tuliskan satu persatu.

Nah apa arti semua ini?

Sebagian mufassir (penafsir Alquran) menafsirkan bahwa ada bias gender dalam ajaran Islam. Ada bias kelamin. Ada hegemoni laki-laki atas perempuan.

Meskipun ada surat khusus tentang perempuan dalam Alquran (an nisa), tapi konteksnya di situ lebih pada kemuliaan sosok perempuan. Tapi bukan dalam posisi tawarnya terhadap laki-laki. Bukan dalam hubungannya menyangkut hak dan kekuasaan.

Dengan kata lain, isu ini oleh sebagian penafsir Alquran melambangkan bahwa Tuhan dalam Alquran identik dengan Tuhan yang memihak pada laki-laki. Singkat kata, secara simbolis, seakan gender Tuhan adalah laki-laki.

Nah, sekarang bagaimana menurut anda?


 KOMENTAR-KOMENTAR

Anonim mengatakan...
Bias Gender, jenis kelamin? terang aja nyebelah, orang EA nyari ayat qur'annya pake tipe2 google search aku juga bisa kalo gitu.

Ayo apa lagi yg nyeleneh yg mo ditulis..?


.: Q.S. Al A’raaf : 26
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

.: Q.S. An Nuur : 31
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

.: Q.S. An Nuur : 60
Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

.: Q.S. Al Ahzab : 53
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu ke luar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini istri-istrinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.

.: Q.S. Al Ahzab : 55
Tidak ada dosa atas istri-istri Nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak mereka, anak-anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara mereka yang perempuan, perempuan-perempuan yang beriman dan hamba sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kamu (hai istri-istri Nabi) kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.

.: Q.S. Al Ahzab : 59
Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang…. Maha benar ALLAH dengan segala firman-NYA.

Allah benar2 mencintai laki2 & perempuan, hebatnya Allah-ku!!

iskandaria mengatakan...
Kalau mau ditafsirkan secara lebih kasar, iming-iming kondisi di sorga identik dengan pemuasan nafsu seksual kaum laki-laki yang mungkin tidak tersalurkan ketika di dunia ini.

Jadilah para 'pejihad' sangat terobsesi oleh bidadari surga sehingga mau-maunya mati konyol demi hal itu. Atau mungkinkah ayat-ayat AlQuran tersebut menyiratkan bahwa kaum laki-laki lebih banyak melakukan dosa sehingga harus lebih diprioritaskan untuk diiming-imingi sorga dengan segala kenikmatan bidadarinya? ha..ha..ha..

Entahlah.

Bagi saya sendiri, ayat-ayat yang berisi iming-iming bidadari dan kenikmatan ragawi seperti di atas sama sekali tidak memberi pencerahan dan kesegaran baru dalam memaknai kehidupan sesudah mati.
Anonim mengatakan...
@Iskandaria, serius amat jawabnya...? hahaha!
maksud bang EA biar kita bisa tertawa, bukan mikir. ampun..ampun.., ni orang pasti baru dapet masalah ban pecah aja ga bisa tidur..!! hahaha.. sorry ya kan kata bang EA juga 'tenang..jangan marah dulu...'

kalo pingin tahu gurunya EA tuh si anonim..

ardim mengatakan...
sekilas saya baca Tulisan Mas EA saya jadi tertarik saya melihat begini Tuhan dari sononya telah memberikan suatu ketentuan,terutama Tuhan telah memberikan solusi dari jumlah perbandingan wanita dengan laki2 (mungkin sekarang 1 berbanding 9)yaitu laki2 boleh mengawini wanita lebih dari satu,artinya disini akan banyak wanita terselamatkan,selamat dari musibah perawan tua,selamat dari fitnah pergaulan bebas, selamat dari tekanan ekonomi, selamat dari pelacuran, selamat dari melahirkan anak haram da n lai2 sebagainya, jadi menurut saya bahwa sorga itu nati sudah gambaran sebagian kehidupan d dunia ini, yaitu adanya seorang laki2 mempunyai istri lebih dari satu

Anonim mengatakan...
Menurut saya salah satu cara untuk mengatasinya dan untuk menjawab sinyalemen Tuhan itu kita sudah harus membuka keran untuk boleh melakukan poligami bagi yang mampu (mampu segala2nya)dan jangan mempersulit persyaratan,dengan adanya poligami akan banyak terbantu permasalahan sosial nantinya terutama sangat menguntungkan pada kaum wanita, bukan pada kaum laki2


sirih merah mengatakan...
menarik menarik...tapi di agama lain apakah demikian jg ya?atau malah lebih jelas gendernya...perlu diulas jg dong sbg pengetahuan... :)



Gandhung Fajar mengatakan...
QS Al Ikhlash ayat 1
Qul Huwallohu Ahad.
Katakanlah, dia adalah tuhan yang satu..
Dia menggunakan Huwa yang bermakna laki2..kalo bermakna perempuan khan pake hiya..

Berarti menurut quran, tuhan itu memang laki2, cowok, jantan, dll...

arifbisri mengatakan...
TUHAN = sudah tidak dapat diuraikan lag, bukan positif (laki2) atau negatif (perempuan). Berbeda dengan ALIF- LAM- LAM jallalah- HA'.

- Siapa ALIF ?
(yang langkahnya tidak pernah "dihalangi" karena HAID, Kehamilan dan NIFAS, bahkan menopause )
- Siapa yang memiliki sifat kasih (memberi) dan sayang (mendidik => raja tega) ?
- Siapa yang .... dst.

Seorang "IMAM" yang "BIJAKSANA".


Anonim mengatakan...
menurut saya..
quran itu bukan bonsay..
mamahami qur'an sebaiknya jangan sepotong-sepotong seperti itu.
seperti halnya kita membaca koran,pasti kita membacanya sampai tuntas kan??
jadi sebaiknya bacalah sebelum, dan sesudahnya. baru kita bisa sedikit menyimpulkannya.
trims

arsyad mengatakan...
dalam bahasa arab, semua kata memang ada 2 gender...
bisa pria, dan juga bisa wanita.
atau juga jika benda tersebut banyak, biasanya dijabarkan wanita.
tp bukan berarti bentuk benda itu bergender
sbg contoh:
qomariyah(bulan), syamsiyah ( matahari).
apakah bulan dan matahari laki - laki??
jadi itu hanya istilah bahasa saja.
supaya lebih jelas mari kita tanyakan pada ahli bahasa.
baru kita mnyimpulkan makna.
trimakasih.
:D

Anonim mengatakan...
@opera ernas
Jangan lupa saudara, blog ini proyek "onani" nya EA, jadi terserah dia, mau-maunya dia. Dilarang protes disini, nanti dibilang Goblok, munafik, atau fanatik. Mending seperti pengunjung setia lainnya, pura-pura pinter. Walau ngelantur..

0 komentar:

Posting Komentar

 

BIG BLOG OF HOAX Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez