BALDER AND THE MISTLETOE part I

Balder adalah putra Odin & Frigga, dewa terang, kehangatan, keceriaan, dan kemurnian yang dicintai semua makhluk termasuk para bajang, troll, dan raksasa yang biasanya bermusuhan dengan para dewa-dewi yg disebut sebagai para Aesir.
Di istananya, di Asgard, yang beratapkan perak murni dengan tiang-tiang dari emas berukir dan batu-batu permata mutu manikam tinggallah Balder bersama istrinya, Nanna, yang lemah-lembut dan jelita. Tak ada sesuatu yang buruk atau jahat diizinkan memasuki kediamannya yang terberkati tersebut.
Namun suatu malam, dalam tidurnya, Balder bermimpi. Dalam mimpinya dia harus meninggalkan semua yang dicintainya di Asgard dan pergi menuju ke suatu tempat yang dirundung kegelapan. Ketika terbangun Balder tidak dapat mengingat apa yang diimpikannya semalam, hanya saja hatinya terasa berat sehingga membuat wajahnya yang biasanya bercahaya menjadi muram.
Para Aesir menjadi cemas melihat hal ini. Frigga memanggil Balder menghadapnya. Ketika melihat wajah Balder, tahulah Frigga bahwa bayang-bayang kematian memberati hati dan pikiran putra kesayangannya tersebut. Balder sendiri berkata bahwa dia akan menerima takdirnya yang tak terelakkan dengan tabah, namun hal tersebut tak mengurangi rasa dukanya.
Frigga, sebagai ratu para Aesir & seluruh makhluk kemudian memerintahkan agar semua ciptaan bersumpah untuk tidak menyakiti atau melukai Balder. Seluruh makhluk kemudian memberikan sumpahnya meski sesungguhnya tanpa dimintapun mereka tidak akan menyakiti Balder, karena semuanya mencintai dewa pembawa sukacita itu.
Para Aesir kemudian mengadakan pesta. Dalam perayaan itu mereka melemparkan semua senjata mereka ke arah Balder untuk membuktikan bahwa memang tak ada sesuatupun yang dapat menyakiti Balder.
Loki yang berhati busuk dan satu-satunya makhluk yang membenci ::sebel:: Balder merasa terkejut melihat para dewa-dewi seolah-olah tengah berlomba-lomba membunuh Balder. Setelah diberi penjelasan, tahulah Loki bahwa semua ciptaan telah bersumpah untuk menolak menyakiti Balder. Kebenciannya pada Balder semakin bertambah dan sekarang hal yg paling diingininya adalah melenyapkan Balder.
Dengan menyamar sebagai seorang nenek tua, Loki mendatangi Frigga dan menanyakan apakah memang seluruh makhluk telah bersumpah agar tidak menyakiti Balder. Frigga menjawab bahwa seluruh makhluk memberikan sumpahnya kecuali tumbuhan mistletoe yang dianggapnya terlalu lemah untuk dapat menyakiti Balder.
Loki gembira ::devil:: mendengar hal ini. Segera dicarinya tumbuhan tersebut dan dirautnyalah sebatang anak panah dari ranting tumbuhan tersebut.
Kemudian Loki mendatangi Holder, saudara kembar Balder yang buta. Holder tidak ikut dalam perayaan itu karena kebutaannya membuatnya tidak dapat bergabung dengan para Aesir melontarkan senjata mereka ke arah Balder. Loki membujuk agar Holder turut dalam perayaan tersebut dan berjanji akan menuntunnya.
Holder tanpa rasa curiga menyambut baik tawaran Loki dan pergi mengambil busurnya. Ketika Holder tiba di tempat para Aesir yang tengah berpesta, dengan dituntun oleh Loki dia merentangkan busurnya dan menembakkan anak panah yang diberikan Loki padanya.
Panah tersebut menembus jantung Balder ::ger:: yang segera tersungkur jatuh sebelum sejenak kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Segera saja suasana gembira berubah jadi duka. Canda tawa berganti isak tangis ::hua::::nangis::

To be continued