Kamis, 23 Desember 2010

AGAMA SAYA ISLAM KOMUNIS

Diposting oleh re di 06.06
ATTENTION :
Semua entry di kategori "DEBAT AGAMA" adalah murni 100% copas dari blog nya Erianto anas, tanpa saya minta ijin dulu dari yang punya. Minta ijinnya belakangan ajah, soalnya dah ngebet pengen posting ,,,     ^ ^...copas ini utuh tanpa ada pengurangan dan penambahan, dan juga skalian sama komen-komennya. 
Yah, singkat kata,,siapain es batu buat ngompres kepala dan selamat baca.
 

Satu lagi saya luncurkan agama baru. Agama yang saya ciptakan sendiri untuk diri saya sendiri. Tanpa wahyu tanpa umat. Apakah boleh? Apa ada yang melarang?

Komunis, sejauh yang saya pahami adalah turunan dari kata komunal, yang artinya berkelompok. Berkomunitas. Karena itu bagi saya, komunis tidak selalu identik dengan Atheis. Seorang komunis bisa Atheis bisa juga tidak. Artinya seorang komunis adalah seorang yang berpaham hidup berkelompok. Hidup bersosial kemasyarakatan. Kebetulan dalam konteks Marxisme, Komunismenya Marxis adalah kelompok orang-orang yang menganut paham Atheis.

Kemudian aplikasi dari Komunisme Marxisme dalam kehidupan bernegara atau Pemerintahannya menerapkan sistem Sosialis. Dimana gagasan dasar Karlx Marx pada mulanya adalah untuk melawan kaum Kapitalis. Dimana hak milik dikuasai oleh kaum Kapital atau orang-orang yang bermodal. Marx melihat fenomena ini sangat tidak manusiawi. Kaum pemodal hanya menjadikan kaum miskin sebagai ladang untuk pengembangan modalnya. Kaum miskin ibaratnya hanya menjadi mesin produksi untuk melipatgandakan kekayaannya.

Karena itu Marx berpendapat, agar tercipta kesejahteraan bagi semua manusia secara merata, dan tidak terjadi lagi pertentangan antar kelas, antar kaum pemodal dengan kaum buruh, agar tidak terjadi lagikesenjangan sosial, maka ia meluncurkann gagasan sosialisnya. Dimana tidak ada individu yang berhak atas kekayaan yang diperolehnya secara mutlak. Setiap kekayaan adalah milik bersama untuk dikelola bersama. Untuk pada akhirnya juga bagi kesejahteraan bersama.

Hanya saja, begitu gagasan Marx ini diadopsi oleh Lenin, Marxisme dalam prakteknya berubah menjadi paham politik yang menindas rakyat. Sosialisme dalam prakteknya dalam sistem pemerintahan Lenin justru menjadi kedok untuk menguasai dan menghisap kekayaan rakyat. Dengan kata lain Sosialismenya Lenin ibarat ganti baju lama menjadi baju baru yang bernama Kapitalisme yang justru lebih kejam. Semua kekayaan rakyat dirampas menjadi milik penguasa, walaupun dalihnya adalah untuk kesejahteraan bersama.

Nah, inilah tafsir saya atas Komunis dan Sosialis.

Lalu kenapa saya menyatakan agama saya Islam Komunis?

Karena Islam, sejauh yang saya pahami juga menganut nilai-nilai hidup berkelompok. Nilai-nilai hidup bersama. Bukan hidup sendiri-sendiri. Bukan hidup seorang asketis. Bukan hidupnya seorang petapa. Yang melarikan diri dari keramaian. Dan itu dibuktikan oleh Nabi Muhammad sendiri. Muhamad di gua Hira bukan untuk menjalani hidup selamanya. Bukan untuk menghabisi hdupnya sebagi seorang petapa. Gua hira hanya sebagai tempat khalwat atau semedinya. Tapi begitu dia menerima Kebenaran (wahyu) dari Tuhan, dia turun gunung. Dia melebur dalam kehidupan sosial bersama umatnya.

Nah inilah yang saya maksudkan sebagai kunci nilai-nilai komunal dalam Islam. Nilai-nilai sosialis dalam Islam. Dimana konsep Islam secara sosial, hablum minannas, adalah kesejahteraan untuk seluruh umat manusia. Bahkan untuk sekalian alam. Artinya seorang Muslim sangat dikutuk jika menumpuk kekayaan untuk dirinya sendiri. Sehubungan dengan ini, Asghar Ali Enginer, seorang pemikir Islam Kontemporer Pakistan pernah menyatakan bahwa belumlah Islam seseorang jika ia bisa hidup tenang sementara tetangganya menderita kelaparan. Sementara orang disekitarnya tertindas. Sementara orang disekitarnya menderita kemiskinan.

Ini mengingatkan saya akan sebuah hadis Nabi yang menyatakan bahwa jika seroang muslim membuat sebuah masakan, maka perbanyaklah kuahnya, sehingga minimal, kuanya itu juga bisa dibagi-bagikan untuk tetangganya. Secara simbolis itulah wujud kepedulian seorang Muslim secara sosial.

Dan secara formal, penubuhan dari nilai-nilai sosial seperti ini, terangkum dalam konsep ibadah zakat. Dimana melalui zakat itu terkandung makna bahwa Islam mengutuk seorang Muslim menumpuk kekayaan untuk dirinya sendiri. Karena secara Teologis, manusia tidak mempunyai hak milik atas apa saja. Segalanya hanyalah milik Tuhan semata. Termasuk dalam konteks ini soal kekayaan, dimana kekayaan itu adalah rezeki titipan Tuhan pada setiap manusia. Karena itu, sebagai titipan Tuhan, seorang muslim hanyalah sebagai agen penyalur atas setiap harta yang diperolehnya, untuk kemudian disalurkannya, untuk kemudian distribusikannya bagi kesejahteraan bersama seluruh umat manusia.

Sehubungan dengan ini saya teringat sebuah hadis Nabi yang menyatakan bahwa kemiskinan bisa menyebabkan kekufuran. Kenapa? Karena kemiskinan, secara umum bisa membuat seseorang menjadi kalap. Lupa dan kilaf. Bisa menyebabkan seseorang menjadi gelap mata. Sangat rentan untuk berbuat kejahatan karena desakan kemiskinan yang menimpanya.

Nah, disinilah urgensinya konsep zakat sebagai pilar pemerataan kekayaan. Pemerataan hak milik. Pemerataan kesejahteraan.

Lebih kurang inilah penghayatan saya pribadi akan Islam Sosialis.
Islam Komunis.

Salam Islam Komunis!

 KOMENTAR-KOMENTAR

arifbisri mengatakan...
Waduh, Goyahnya sang IMAM... Kemarin bilang A (krislam) sekarang B (Islam komunis). Tatkala yang ditonjolkan adalah AKAL, maka hal demikian itu adalah PANTAS (WAJAR)... maka hati2 dengan "Tasydid" (setiap perbuatan/ucapan akan kembali pada PELAKU). Tetapi jika yang ditampilkan adalah HATI dan AKAL, akan berbeda ceritanya, antara statement satu dan yang lainya saling mendukung.

Untuk masalah keterangan (isi) yang disampaikan, tidak dapat dibantah. Dari situ pula, ajaran NERIMO ing PANDUM (menerima apapun yang diberi) oleh TUHAN diperbesar. Agar senantiasa dapat mengendalikan nafsu yang dipengaruhi AKAL.


AL-ISLAM-MODERN mengatakan...
TU...HAN.... kalau saya sendirian ber agamanya gimana ? Agama saya apa ya.. bisa enggak diberi nama ISLAM INDIVIDU, tapi kitabnya tetap AL QUR'AN.

AL...LAH.... mau ISLAM apa-apa saja terserah............yang penting yakin ISLAM SATU-SATUNYA AGAMA DARI ALLAH, Hukum & Pengabdiannya sesuai dengan Al Qur'an selesai.

Mau diberi nama Islam Gombal, Islam Abangan, Islam Liberal, Islam Sekuler, Islam Fanatik, Islam bang ernas, Islam modern, Islam Kampungan, dllnya...... oke-oke saja, semua hanya penamaan dari manusia, apalah artinya sebuah nama, cihui...suuuit...suiiit...

Bahasa kerennya ZAKATU nya hanya terpusat ke Sang pencipta (ALLAH SWT).

0 komentar:

Posting Komentar

 

BIG BLOG OF HOAX Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez